Monolog sepi
Karena kebahagiaan yang beretika sudah terlalu Mainstream.
"Have fun" is a toys, "Happiness" is a human. I'm human.
"Have fun" is a toys, "Happiness" is a human. I'm human.
Kesalahan yang terlanjur di nikmati, adalah rasa sakit yang belum di pahami.
Setiap kata termaknakan dengan baik, pintar, salam kebanggaan.
Kadang bahagia itu semu. Terasa istimewa dihati, namun wujud tidak ada disisi.
Karena pasti akan ada senin yang kurang menggairahkan, mungkin kopi bisa menjadi perangsangnya.
"Selamat pagi", ritual pagi yang selalu di nanti.
Bukan cinta yang berlebih, aku hanya perlu seperti senja, merah dan indah yang sebentar tapi menggetarkan.
Jika tanpamu, seperti kembali ke kedai kopi yang ditinggalkan pembeli, sepi.
Cinta seperti sepasang tangan, memberi dan meminta. Tapi cinta tak akan pernah meminta yang tak menjadi haknya, meskipun tak pernah berhenti memberi.
Aku mulai membenci waktu, yang kulihat perlahan - lahan mulai mencurimu.
Kusimpan kau dalam kata-kata, sebab bisa saja waktu menghilangkanmu seketika.
Thak's
Enjoy Visit
Kedoya, 8 April 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar